JAM

Kamis, 28 Januari 2010

Tips Menidurkan Bayi

5 Metode menidurkan bayi agar orangtua dapat tidur dengan nyenyak.

Apa pun cara yang dipilih jangan abaikan kebutuhan rasa aman pada bayi.
Kualitas tidur bayi tidak hanya berpengaruh pada perkembangan fisik, tapi juga sikapnya keesokan hari. Bayi yang tidur cukup tanpa sering terbangun akan lebih bugar dan tidak gampang rewel. Manfaatnya juga bisa dirasakan ibu dan ayah. Kualitas tidur orangtua bisa lebih baik jika bayi bisa tidur pulas sepanjang malam. Aktivitas dari pagi hingga sore hari pun bisa dijalani dengan lancar.
Masalahnya, bayi sering terbangun di malam hari bukan lantaran lapar atau gangguan lain, tetapi seperti diungkapkan Siobhan Stirling dalam bukunya Sleep, sebagian besar bayi terbangun di tengah malam karena perubahan fase tidur, dari tidur lelap ke tidur ringan.
Tidur ringan atau tidur REM (rapid eye movement) merupakan kondisi tidur dengan ciri-ciri antara lain, napas tidak teratur, tubuh cenderung tegang, dan bola mata bergerak-gerak di bawah kelopak mata. Dalam kondisi ini, bayi mudah terbangun dari tidurnya. Tidur jenis ini dialami bayi sejak berusia 6-7 bulan dalam kandungan. Sebagian besar bayi normal tidur dalam keadaan REM.
Sebaliknya, tidur nyenyak atau non-REM ditandai dengan keadaan sangat santai, relaks, berbaring tenang dengan detak jantung dan tarikan napas yang teratur, dan hampir tidak ber-mimpi. Sulit membangunkan bayi dalam fase tidur ini.
Bayi akan mengalami perubahan fase tidur dari REM ke non-REM. Bayi yang baru lahir, misalnya, begitu tertidur akan memasuki fase REM, tapi 20 me-nit berikutnya mengalami fase tidur non-REM. Terbangun saat perpindahan fase adalah hal biasa. Saat terbangun, mungkin bayi akan menangis dan mencari sang ibu. Tak jarang, ibu lantas menyusui atau menggendong bayi berkali-kali yang tentu saja mengganggu kualitas tidurnya. Tiap beberapa jam, ibu atau ayah harus terbangun dan menenang-kan sang bayi.

PILIH CARA YANG PALING SESUAI
Jika si bayi sering terbangun di tengah malam dan orangtua merasa kualitas tidurnya menurun, ada baiknya untuk mengajari bayi tidur. Sebenarnya ia bisa menenangkan diri sendiri dan kembali tertidur pulas setelah terjaga sejenak. Pilihlah metode yang paling sesuai dengan Anda dan si kecil seperti ditawarkan Stirling berikut ini:

1. BERSIKAP DINGIN
Metode ini merupakan metode “paling kejam”. Tetapi seperti janji Stirling, metode inilah yang paling jitu. Orangtua bisa mera-sakan efeknya dalam waktu tiga hari. Caranya dengan meletakkan bayi di tempat tidur. Setelah mengucapkan selamat tidur padanya, tinggal saja sampai ia tertidur dengan sendirinya.
Sebagian besar bayi akan menangis begitu orangtua menghilang dari pandangannya. Tapi lama-lama, karena tidak mendapat respons, bayi akan menyerah dan akhirnya tertidur. Mungkin saja bayi akan menangis lama. Terus terang, metode ini sangat keras dan menjadi pilihan yang sangat sulit bagi orangtua.
* Tip agar berhasil:
- Sebelum memulai metode ini, bayi harus aman dan nyaman. Perhatikan keadaan tempat tidurnya, pakaian, popok, dan perlengkapan lain.
- Kemauan, kesabaran, dan keteguhan adalah resep sukses metode ini.
- Kalau perlu, jelaskan pada tetangga mengapa si kecil sering menangis selama beberapa malam.
- Kuatkan tekad. Jika orangtua menyerah, bayi akan menjadikan tangisan sebagai senjata untuk memaksakan kehendak.
* Komentar pakar:
Tri Novida, Psi. menjelaskan, metode ini cukup berisiko. Bayi bisa saja menangis berjam-jam karena merasa tidak aman. Gangguan seperti gumoh, muntah, kolik, dan tersedak bisa membuatnya semakin tak nyaman bahkan menyakitkan. Selain itu, pada bayi-bayi tertentu, tindakan ini dirasakan sebagai pengabaian dan ia sulit mendapatkan rasa aman. Sangat mungkin anak kelak akan tumbuh menjadi pribadi yang “tegaan”, selain membuatnya menjadi sosok penakut. Metode ini juga mengharuskan bayi memiliki kamar sendiri.

2. KENDALIKAN TANGISAN
Metode ini banyak digunakan orangtua di banyak negara dan cukup efektif menenangkan bayi setelah beberapa malam. Prinsipnya hampir sama dengan metode kesatu, yaitu biarkan bayi menangis. Bayi pun akan menyerah dan akhirnya tertidur. Bedanya, metode ini memberikan waktu jeda yang diperpanjang secara berangsur-angsur. Sebelum memulainya, orangtua bisa memutuskan berapa lama anak akan dibiarkan menangis, minimal satu menit. Setelah meletakkannya di tempat tidur, ucapkan selamat malam dan tinggalkan si kecil. Jika bayi tetap terjaga, kembalilah dalam jangka waktu yang telah ditetapkan, misalnya 5 menit. Setelah bayi ditenangkan, tinggalkan lagi dan kembali dalam waktu yang lebih lama, begitu seterusnya hingga orangtua bisa meninggalkan bayi paling lama 20 menit.
Lakukan hal itu pada malam berikutnya. Secara perlahan tingkatkan jeda waktu sebelum memeriksa keadaan bayi. Misalnya, jangan kembali menengok si kecil sebelum 10 menit berakhir, lalu perpanjang waktunya hingga maksimal 25 menit. Pada malam ketiga, setelah 15 menit ibu baru bisa menengok bayi di boksnya, kemudian jeda diperpanjang menjadi 30 menit, dan seterusnya.
* Tip agar berhasil
- Lakukan 4 rutinitas pendukung agar bayi tenang (lihat boks).
- Gunakan jam atau stopwatch untuk memantau waktu jeda sebelum memeriksa kamar bayi dengan akurat.
- Agar Anda sendiri tidak gelisah, coba lakukan aktivitas menyenangkan saat menunggu waktu jeda.
- Jangan kembali jika bayi sudah terlihat tenang. Kedatangan orangtua hanya memancing bayi menangis kembali.
* Komentar pakar:
Meski lebih lembut dari metode pertama, cara ini mungkin tidak efektif, terutama bagi bayi-bayi berkarakter keras. Bayi juga bisa merasa dipermainkan perasaannya. Untuk si kecil dengan karakter yang lebih kooperatif, cara ini bisa dicoba. Kelebihannya, anak bisa belajar berpisah dari orangtua terutama ibunya tanpa kehilangan kedekatan emosi.

3. MEMBUJUK BERULANG
Ini metode terbaik bagi orangtua yang tidak bisa atau tidak tega membiarkan bayinya menangis. Yakinkan si kecil, bahwa Anda selalu berada di dekatnya dan mintalah dia untuk tidur. Penerapannya sebagai berikut: ucapkan kata-kata khusus pengantar tidur, lalu berjalanlah menjauh (bisa ke luar kamar). Bayi mungkin akan menangis. Jika itu terjadi kembalilah dan ucapkan kata pengantar tidur, lalu tinggalkan. Ulangi langkah-langkah itu sampai bayi tertidur.
* Tip agar berhasil:
- Lakukan 4 rutinitas pendukung agar bayi tenang (lihat boks)
- Jangan melakukan kontak mata atau mengubah suara menjadi lebih membujuk.
Metode ini, memerlukan waktu lama pada dua malam pertama. Tetapi orangtua harus tenang dan jangan terpengaruh. Selain itu, metode ini membutuhkan stamina yang tinggi dari orangtua, karena harus bolak-balik menenangkan.
* Komentar pakar:
“Metode ini lebih lembut dan manusiawi,” ungkap Tri. Ibu bisa mengontrol bayinya dengan lebih mudah. Rasa aman bayi juga terjaga karena masih bisa melihat ibu, meski agak berjauhan. Tempat tidur orangtua dan boks bayi bisa berada di dalam satu kamar.

4. BERI CIUMAN
Setelah meletakkan bayi di tempat tidur, ucapkan kata pengantar tidur dan berikan ciuman. Berjanjilah untuk kembali lagi dan memberinya ciuman. Mundurlah beberapa langkah sebelum memberikan ciuman kedua. Jika bayi bergerak-gerak minta digendong atau menangis, jangan menegurnya, tetapi baringkan kembali dan berikan ciuman perpisahan. Setelah beberapa hari, kita akan tahu jumlah ciuman dan waktu yang dibutuhkan.
* Tip agar berhasil:
- Jangan beri hadiah selain ciuman, seperti pelukan, percakapan, dan susu.
- Tegaskan, si bayi akan mendapat ciuman jika tetap berbaring.
- Jangan beri ciuman jika bayi sudah tertidur, karena bisa membangunkannya.
* Komentar pakar:
Cara ini juga bisa dicoba. Anak merasa diperhatikan dan dicintai. Ketika rasa amannya sudah tumbuh, kebutuhan diciumi supaya bisa tidur akan berkurang. Ia bisa menenangkan diri sendiri jika terbangun.

5. MUNDUR PERLAHAN
Baringkan si kecil, kemudian duduklah di sampingnya sampai ia tertidur. Di minggu-minggu berikut, perlahan-lahan berpindahlah sedikit lebih jauh dari tempat tidurnya, sampai akhirnya Anda tidak mesti berada di dalam kamar saat bayi tertidur. Ia mungkin akan menolak setiap kali orangtua bergeser dari sisi tempat tidur. Jika ibu tetap tenang dan tegas, penolakan tersebut akan berakhir hanya dalam waktu satu atau dua malam.
* Tip agar berhasil:
- Jangan lakukan kontak mata atau kegiatan apa pun dengan bayi. Bacalah buku agar dia sulit menarik perhatian Anda.
- Anda hanya bisa menjauh jika bayi telah terbiasa dengan posisi sebelumnya.
- Sesuaikan kecepatan berpindah dengan kemampuan bayi mengatasinya. Jika ia begitu cemas melihat “perpindahan” Anda, maka bergeserlah sedikit saja. Sebaliknya, jika ia tidak terganggu, Anda bisa mempercepat penarikan diri.
* Komentar pakar:
Metode ini bisa memakan waktu lama dan menguras stamina. Cocok bagi ibu yang tidak lelah. Kedekatan emosi, rasa aman, dan perasaan dicintai masih bisa dirasakan bayi.
Lima metode di atas bisa diterapkan sedini mungkin, meski ada orangtua yang baru menerapkannya setelah bayi berumur 3 bulan ke atas. Jadi, orangtualah yang paling tahu kapan harus memulainya. Satu hal yang pasti, apa pun metode yang diterapkan jangan pernah menyerah.

5 HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Tri mengungkapkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum bayi tertidur, di antaranya:

1. BERI MAKANAN/MINUMAN YANG CUKUP
Banyak bayi sulit tidur atau sering terbangun dari tidurnya karena merasa belum kenyang. Karena itu, penuhi kebutuhan makan dan minum bayi sebelum tidur. Jika kebutuhan fisiknya dipenuhi, si kecil tidak lagi sering terbangun di tengah malam. Yang perlu diperhatikan, ditinjau dari kesehatan gigi, kebiasaan memberikan susu di malam hari sebaiknya dihentikan setelah gigi bayi muncul (sekitar usia 6 bulan setelah masa ASI eksklusif). Sebagai gantinya, berikan air putih jika ia memang haus atau tenangkan bayi agar tidur kembali.

2. PEMILIHAN BAJU YANG TEPAT
Pilihlah baju untuk tidur yang nyaman. Sesuaikan ukurannya dengan tubuh bayi. Jangan terlalu besar tapi juga tidak terlalu kecil yang dapat membuatnya sesak. Pilih yang bahannya lembut. Baju tidur yang nyaman membantu bayi terlelap semalaman.

3. BERSIHKAN BADAN
Tubuh lengket karena keringat dan kotor sehabis makan dan bermain gampang membuat kulit bayi gatal-gatal yang mengganggu tidurnya. Sebaiknya, seka tubuh bayi dengan waslap basah sebelum tidur. Kalau perlu sapukan bedak ke lipatan kulitnya dan oleskan minyak telon di perut dan punggungnya. Cara itu bisa membuat bayi nyaman dan cepat tertidur.

4. ATUR KAMAR DAN RUANGAN
Atur suasana kamar sehingga nyaman untuk tidur. Ini meliputi tata cahaya, ventilasi, tata warna, suhu, dan juga keadaan boksnya. Anda bisa meletakkan boks di dalam kamar tidur, di samping ranjang orangtua atau di kamar tersendiri. Masing-masing pilihan ini memiliki kekurangan dan kelebihan. Jika bayi sering gelisah dan terbangun dari tidur, ganjal sisi tubuhnya dengan bantal kecil atau buntalan selimut (bisa juga handuk lembut) sehingga bayi merasa ada yang menjaganya. Hindarkan juga suara bising yang membuatnya mudah terjaga.
Jangan gunakan pewangi ruangan dan obat pengusir nyamuk yang bisa membuatnya sesak. Nyamuk memang sering membuat bayi tidak nyenyak tidur. Pakailah kelambu yang bisa melindungi bayi dari serangan nyamuk.

5. BUANG AIR SEBELUM TIDUR
Celana basah dan kotor bisa mengganggu tidur bayi. Karena itu, usahakan agar bayi buang air besar (BAB) atau buang air kecil (BAK) sebelum tidur. Memang, ini tidak menjamin bayi tidak BAB dan BAK di waktu malam, karena sering tidaknya bayi buang air dipengaruhi asupan minuman dan makanan, juga beragam faktor lain. Tapi setidaknya, bayi terbiasa mengatur jam biologisnya, termasuk untuk BAB dan BAK. Nah, agar bayi bisa tetap “kering” jangan biasakan memberinya susu jika ia bangun malam atau gunakan pospak. Kebutuhan nutrisi bayi 6 bulan ke atas sebaiknya dipenuhi pada pagi hingga 1-2 jam sebelum tidur malam saja.

4 RUTINITAS PENDUKUNG
Agar bayi dapat tidur teratur dan lelap, Tri yang berpraktik di Aditya Medical Center Jakarta menganjurkan para orantua untuk melakukan beberapa rutinitas. Pilihlah cara yang paling cocok dengan bayi Anda.
1. MENDONGENG
Dongeng dapat membuat bayi cepat terlelap. Pilihlah buku dongeng yang lucu, menarik, dan singkat. Bacakan secara lembut dan berulang-ulang. Tapi asal tahu saja, tidak semua bayi bisa menikmati cerita. Efektivitas cara ini juga sangat bergantung pada kemampuan orangtua mendongeng. Jika bayi kelihatan tidak tertarik jangan dipaksakan. Ganti dengan buku yang gambarnya lebih menarik, tidak terlalu banyak detail, atau cari cara lain yang lebih efektif.

2. BERNYANYILAH DAN BISIKKAN KATA-KATA MESRA
Lengkapi dongeng dengan nyanyian Nina Bobo atau lagu lain sejenis yang mampu menenangkan bayi. Begitu juga kata-kata penuh rasa sayang yang diucapkan sayup-sayup dan lembut. Semua itu bisa membuat bayi tenang. Ulangi kata-kata tersebut setiap kali meletakkan bayi di tempat tidur. Ketenangan merupakan kunci bayi tidur pulas.

3. SETEL MUSIK PENGANTAR TIDUR
Musik yang indah akan membuai bayi dengan cepat, terlebih jika ibu sudah terbiasa memperdengarkan musik sejak bayi masih dalam kandungan. Beberapa bayi berhasil ditenangkan dengan cara-cara ini. Cobalah, karena musik juga memberikan efek terapi yang dapat merangsang perkembangan otak bayi.

4. CIPTAKAN POLA HIDUP TERATUR DAN HINDARI STRES
Rutinitas yang dilakukan bayi sejak bangun tidur hingga menjelang tidur kembali (mandi, makan, main, buang air, membersihkan gigi dan mulut, mendengarkan dongeng, dan sebagainya) membantunya menemukan ritme kehidupan. Ritme teratur membuat bayi mampu melakukan antisipasi terhadap situasi sehingga dengan begitu ia dapat memperoleh kestabilan emosi. Kestabilan ini sangat memengaruhi kualitas tidur bayi.
Kondisi psikis ibu juga sangat memengaruhi emosi bayi. Ibu yang stres akan memancarkan energi negatif pada bayinya sehingga ia ikut-ikutan cemas. Kecemasan jelas berpengaruh pada kualitas tidur bayi. Karena itu, agar bayi bisa tenang ibu juga mesti menjaga kondisi mentalnya supaya tetap stabil.

Reff : Nakita
diambil dari blessingkid.wordpress.com

Mitos Seputar ASI

Mitos tentang menyusui dapat mengurangi rasa percaya diri ibu maupun dukungan yang diterimanya. Berikut mematahkan mitos-mitos mengenai ASI dan menyusui.
Menurut UNICEF/WHO, empat mitos yang paling sering adalah [1]:

1. Sekali menghentikan menyusui, tidak dapat menyusui lagi. Jika bayi mendapat susu formula, ibu dapat menyusui kembali setelah terhenti sementara, dengan memberikan teknik relaktasi dan dukungan yang tepat. Keadaan ini kadang-kadang sangat vital dalam kondisi darurat.

2. Stres menyebabkan ASI kering. Walaupun stres berat atau rasa takut dapat menyebabkan terhentinya aliran ASI, akan tetapi keadaan ini biasanya hanya sementara, sebagaimana reaksi fisiologis lainnya. Bukti menunjukkan bahwa menyusui dapat menghasilkan hormon yang dapat meredakan ketegangan, memberikan ketenangan kepada ibu dan bayi dan menimbulkan ikatan yang erat antara ibu dan anak.

3. Ibu dengan gizi kurang tidak mampu menyusui. Ibu menyusui harus mendapat makanan tambahan agar dapat menyusui dengan baik dan mempunyai kekuatan untuk juga merawat anaknya yang lebih besar. Jika kondisi gizi ibu sangat buruk, pemberian susu formula disertai alat bantu menyusui diharapkan dapat meningkatkan produksi ASI.

4. Bayi dengan diare membutuhkan air atau teh. Berhubung ASI mengandung 90% air, maka pemberian ASI eksklusif pada bayi dengan diare biasanya tidak membutuhkan cairan tambahan seperti air gula atau teh. Pada kasus diare berat, cairan oralit (yang diberikan dengan cangkir) mungkin dibutuhkan disamping ASI.

Mitos lainnya
• ASI harus dibuang dulu sebelum menyusu. Alasannya, ASI yang keluar adalah ASI lama (basi). ASI tak pernah basi! Biasanya yang dimaksud dengan ASI lama adalah ASI yang berwarna kekuningan dan kental; penampilannya memang seperti cairan tak segar. Padahal, ASI kekuningan tersebut yang paling baik mutunya. “Kandungan nutriennya paling tinggi dan memang diperolehnya pada tetesan ASI paling awal,” jelas Eric Gultom. Warna dan penampilan ASI putih keruh serta encer sering pula diasumsikan sebagai ASI kualitas jelek. Hal ini sama sekali tak benar! “Warna dan kejernihan ASI sangat tergantung bahan nutrien yang terkandung di dalamnya,” jelasnya lagi. Perlu diingat, tak ada ibu yang mempunyai ASI seputih dan seindah penampilan susu formula. Namun begitu, kualitas ASI tak dapat ditandingi oleh susu formula manapun.

• Usai melahirkan, ibu harus makan ayam arak agar tubuhnya hangat dan ASI-nya banyak atau minum jamu-jamuan untuk kesegaran ibu. Hal ini justru berbahaya karena sering berpengaruh terhadap kandungan nutrien ASI dan menyebabkan bayi kuning. Kandungan dalam ayam arak -mungkin araknya- dan jamu-jamuan, menurut observasi dokter dan para bidan, seringkali berkaitan dengan timbulnya kuning pada bayi, suatu keadaan yang secara medis disebut ikterus atau hiperbilirubinemia. “Bila kadar kuningnya tinggi, dapat membahayakan bayi karena, bahan kuning ini bukan hanya akan melekat di mata maupun kulit sehingga jadi kuning, tapi juga di sel-sel otak,” terang Eric.

• Bayi harus diberi pisang atau nasi kepal/ulek agar tak kelaparan. Salah dan berbahaya! Sistem pencernaannya belum sanggup mencerna atau menghancurkan makanan tersebut. Dengan demikian, makanan tersebut akan mengendap di lambung dan menyumbat saluran pencernaan, sehingga akhirnya bayi jadi muntah. Itulah mengapa, sebelum usia 6 bulan, bayi belum boleh diberikan makanan tambahan. Jadi, Bu-Pak, tak usah takut si kecil akan kelaparan. Toh, di usia tersebut, makanannya memang cuma ASI dan ia pun boleh menyusu ASI sepuasnya kapanpun ia menginginkannya.

• Bayi harus diberi susu lebih kental agar cepat gemuk. Salah! Susu yang sangat kental juga tak dapat dicerna dan menyebabkan endapan susu di lambung sehingga bayi jadi muntah.

• Bayi boleh diberi air tajin sebagai pengganti susu/pelarut susu. Air tajin tak dapat menggantikan susu karena kandungan nutriennya kurang; juga, tak perlu dipakai sebagai pelarut bila pengenceran susu dengan air matang sudah sesuai petunjuk pelarutan yang diberikan pada setiap kemasan susu kaleng.

• Susu kaleng perlu dicampur-campur (berbagai merek dagang) agar keunggulan masing-masing susu dapat dikonsumsi sekaligus oleh bayi. Jangan termakan iklan, dong! Semua keunggulan yang diiklankan tersebut tak ada yang dapat menyaingi keunggulan ASI.

• Susu formula lebih mencegah bayi kurang gizi dibandingkan ASI. Kekurangan gizi pada bayi bukan karena tidak minum susu formula, akan tetapi tidak diberikan ASI dan makanan pendamping secara benar. Akibat pemberian ASI dan pemberian makanan pendamping ASI yang salah, maka sekitar 6,7 balita atau 27,3 persen dari seluruh balita di Indonesia menderita kurang gizi. Sebanyak 1,5 juta di antaranya menderita gizi buruk. Dengan ASI ekslusif selama 6 bulan dan makanan pendamping yang tepat, bayi tidak saja tumbuh sehat dan cerdas tetapi juga mengalami pertumbuhan emosi dan intelektual yang prima. Selain itu, ASI juga meningkatkan emosi antara bayi dan ibu menjadi lebih erat. Hal itu disebabkan selama proses pemberian ASI terjadi kontak fisik karena bayi berada dalam pelukan ibunya.

• Jika bayi banyak disusui, bayi tidak mendapatkan cukup susu. Karena ASI begitu mudah dicerna, bayi yang umumnya minum ASI lebih mudah lapar dibanding bayi yang minum susu formula. Sebaiknya bayi baru lahir disusui setiap dua sampai tiga jam..

• Istirahat memberi ASI membantu menjamin lebih banyak susu. Lebih banyak ASI diberikan, lebih banyak pula ASI dihasilkan. Mengistirahkan jadwal menyusui sebenarnya dapat menurunkan suplai ASI. Satu cara menjamin agar ASI tetap banyak adalah tetap memberikan ASI secara teratur. ASI sebaiknya diberikan sedikitnya 9 sampai 10 kali per hari untuk menjamin produksi ASI.

• Susu formula membuat bayi tidur lebih baik. Penelitian menujukan bahwa bayi yang diberikan susu formula tidak tidur lebih baik meskipun bayi mungkin tidur lebih lama. Hal ini disebabkan botol susu tidak dapat dicerna dengan cepat, hal ini memungkinkan jangkauan lebih panjang diantara menyusui sehingga bayi tidur lebih lama.

• Bayi sebaiknya diberi ASI melalui botol karena bayi tidak menjadi bingung dan berhenti menyusui. Bayi menghisap susu pada puting tetapi menyusui pada payudara. Perbedaan antara dua aksi ini akan membingungkan bayi. Jika anda pikir perlu menambahkan pemberian ASI (terutama jika anda memiliki rencana kembali bekerja) anda sebaiknya mengenalkan btol pada bayi antara umur dua sampai enam bulan. Gunakan botol untuk satu atau dua kali menyusui per hari. Bayi akan belajar menyesuaikan pada botol tanpa kehilangan kemampuan menyusui pada payudara. Gunakan ASI ketika mencoba botol dan peluk bayi erat ke tubuh anda untuk mengemongnya.

• Menyusui merubah bentuk dan ukuran payudara atau kurang sensitif. Selagi hamil ada sedikit perubahan tampilan dan rasa payudara tetapi menyusuuui tidak menyebabkan perubahan apapun. Kenyataanya, menyusui dapat melindungi payudara. Penelitian menujukan wanita menyusui memiliki resiko lebih kecil terkena payudara dalam hidupnya.

• Jangan pernah membangunkan bayi untuk minum ASI. Sebagian besar waktu bayi akan membuat anda terjaga kira-kira dua setengah sampai tiga jam. Dalam beberapa contoh bayi mneyusui selama dua atau tiga jam kemudian tidur lebih lama dari biasanya. Jika bayi terbiasa tidur saat waktu menyusui, bangunkan bayi ketika waktunya makan. Ini penting bagi bayi untuk menyusui sesuai jadwal dan begitu juga anda untuk menjaga suplai ASI yang baik.

ASI Peras, Solusi Buat Ibu Bekerja

Jadi, Bu, tak ada alasan untuk tak memberi ASI eksklusif pada si kecil. Sangat dianjurkan menyimpan ASI peras di lemari es karena tahan 2 hari dan kualitasnya pun tak berubah.
Sekitar 70 persen ibu di Indonesia bekerja. Ini berarti, banyak ibu yang tak bisa menyusui. Namun bukan berarti si kecil tak bisa mendapatkan ASI sama sekali. Toh, ASI bisa diperas. Dengan begitu, si kecil bisa tetap memperoleh ASI, bahkan ASI eksklusif yaitu hanya ASI tanpa makanan tambahan apa pun hingga si kecil berusia 6 bulan.
Hanya sayang, ASI peras tak bisa menggantikan tindakan menyusui itu sendiri. Seperti diketahui, tindakan menyusui punya banyak pengaruh untuk pertumbuhan mental dan fisik bayi. “Kalau saja semua bayi mendapatkan exclusive breast feeding minimal 4 bulan, saya yakin tak akan ada tawuran seperti sekarang ini. Karena anak-anak yang diberi ASI akan tumbuh menjadi anak yang kepribadiannya baik, lantaran mereka tumbuh dalam keadaan yang dinamakan secure attachment, suatu suasana yang aman, hingga mereka akan mempunyai kepribadian yang baik,” tutur dr. Utami Roesli, SpA, MBA.
Itu sebab, ASI peras hanya dianjurkan bagi bayi-bayi yang ibunya bekerja. “Bila ibu tak bekerja atau si bayi bisa dibawa ke tempat di mana ibunya berada, harus diusahakan breast feeding atau menyusui langsung, bukan ASI peras,” lanjut ketua Lembaga Peningkatan Penggunaan Air Susu Ibu RS Sint. Carolus, Jakarta ini. Jadi, Bu, hanya bila situasi dan kondisinya tak memungkinkan untuk menyusui langsung, barulah si kecil boleh diberi ASI peras/perah. “Ibaratnya, tak ada rotan, akar pun jadi.”
POMPA PISTON
Namun sebelum kita memberikan ASI peras pada si kecil, ada beberapa “aturan” yang penting diperhatikan. Pertama, sebelum si kecil berusia 4 bulan, sebaiknya ASI peras/perah yang diberikan jangan menggunakan dot dulu karena si kecil akan “bingung puting.” Maksudnya, ia akan susah untuk kembali menyusu dengan benar pada payudara ibu. Kedua, bila sudah berada satu atap lagi dengan si kecil, hendaknya ASI peras yang masih ada jangan diberikan lagi, tapi bayi harus menyusu langsung pada ibu. Bukankah tindakan menyusui adalah rotan? Jadi, bila ada rotan, mengapa harus menggunakan akar?
Adapun cara “menabung” ASI peras, yang paling baik dan efektif dengan menggunakan alat pompa ASI elektrik. Hanya saja, harganya relatif mahal. Lagi pula, masih ada cara lain yang lebih terjangkau bila punya dana lebih, yaitu piston atau pompa berbentuk suntikan. Prinsip kerja alat ini memang seperti suntikan, hingga memiliki keunggulan, yaitu setiap jaringan pompa mudah sekali dibersihkan dan tekanannya bisa diatur.
Ironisnya, pompa-pompa yang ada di Indonesia jarang sekali berbentuk suntikan, lebih banyak berbentuk squeeze and bulb. Padahal, harga kedua pompa tersebut relatif sama. Namun bentuk squeeze and bulb tak pernah dianjurkan banyak ahli ASI. Soalnya, pompa seperti ini sulit dibersihkan bagian bulb-nya (bagian belakang yang bentuknya menyerupai bohlam) karena terbuat dari karet hingga tak bisa disterilisasi. Selain itu, tekanannya tak bisa diatur, hingga tak bisa sama/rata.

MEMERAH DENGAN JARI
Tentu saja ada yang lebih murah ketimbang pompa-pompa ASI tadi, yaitu memerah dengan jari. Cara back to nature ini amat sederhana dan tak perlu biaya. Namun agar hasil perahannya memuaskan, kita perlu mengenal sedikit anatomi payudara.
Seperti dijelaskan Utami, payudara terdiri tiga komponen yang prinsipil, yaitu “pabrik” (di daerah berwarna putih), saluran, dan “gudang” (di daerah warna cokelat atau areola) ASI. Ketiganya seperti bejana berhubungan. “ASI diproduksi di ‘pabrik’nya yang berbentuk seperti kumpulan buah anggur. Setiap ‘pabrik’ ASI dilalui otot-otot. Bila otot-otot ini mengkerut, ia akan memompa ASI ke salurannya menuju ‘gudang’. Nah, agar pabrik memproduksi ASI lagi, syarat utamanya ASI di ‘gudang’ harus habis lebih dulu. Bila ‘gudang’ kosong, barulah ‘pabrik’ akan mengisinya kembali, begitu seterusnya,” papar Utami.
Jadi, pada prinsipnya kita harus bisa mengeluarkan ASI yang ada di “gudang”. Caranya, tempatkan tangan kita di salah satu payudara, tepatnya di tepi areola. Posisi ibu jari terletak berlawanan dengan jari telunjuk. Tekan tangan ke arah dada, lalu dengan lembut tekan ibu jari dan telunjuk bersamaan. Pertahankan agar jari tetap di tepi areola, jangan sampai menggeser ke puting. Ulangi secara teratur untuk memulai aliran susu. Putar perlahan jari di sekeliling payudara agar seluruh saluran susu dapat tertekan. Ulangi pada sisi payudara lain, dan jika diperlukan, pijat payudara di antara waktu-waktu pemerasan. Ulangi pada payudara pertama, kemudian lakukan lagi pada payudara kedua. Letakan cangkir bermulut lebar yang sudah disterilkan di bawah payudara yang diperas.
CARA MENYIMPAN
Sebenarnya, tutur Utami, memerah ASI hampir sama dengan mengeluarkan pasta gigi. Bila kita hanya menekan ujung pasta gigi, tentu pastanya tak akan keluar. Jadi, kita harus menekan agak ke belakang. “Bila tak keluar banyak, kemungkinan teknik ibu salah. Mungkin cara memerah susunya seperti melakukan massage payudara. Ini tak akan mengeluarkan ASI, karena yang ditekan pada massage payudara adalah ‘pabrik’ ASI bukan ‘gudang’nya. Kan, kita tak bisa langsung mengeluarkan ASI dari ‘pabrik’ tapi harus melalui ‘gudang’ dulu.” Jadi, bila tekniknya sudah benar, lama-kelamaan memerah ASI akan menjadi pekerjaan biasa. Waktu yang dibutuhkan pun tak sampai setengah jam, tapi susu yang terkumpul bisa mencapi 500 cc, lo.
Setelah diperah, ASI harus di simpan dengan baik agar dapat bertahan lama. Menurut Utami, di udara terbuka, ASI perah bisa tahan 6-8 jam, tapi bila ditaruh di kantong plastik lalu dimasukan termos dan diberi es batu, akan tahan kira-kira 1X 24 jam. Lain lagi bila ASI perah dimasukan di lemari es, bisa tahan 2X24 jam. Sedangkan bila dimasukkan dalam freezer, bisa tahan 3 bulan.
Namun dari semua cara penyimpanan tadi, lebih dianjurkan untuk memasukkan ASI ke dalam termos dan lemari es. “Sudah dibuktikan, lo, ASI perah yang dimasukkan ke termos dan lemari es tak mengalami perubahan komposisi gizi sama sekali. Hanya mungkin warna dan bentuknya saja yang berubah.” Tak demikian halnya jika dimasukkan dalam freezer, “ASI akan mengalami perubahan dalam hal jumlah imunoglobulin, yaitu protein molekul yang berfungsi sebagai daya tahan tubuh, karena ada yang mati akibat kedinginan.”
SUAPI PAKAI SENDOK
Selanjutnya, ketika ingin memberikan ASI perah pada si kecil, kita harus menghangatkannya dulu. Namun jangan dipanaskan di atas api, lo, karena mengakibatkan beberapa enzim penyerapan mati kepanasan. Beberapa buku dari luar menganjurkan untuk menyiram ASI dengan running tap water, tapi di Indonesia, kan, jarang ada keran yang berisi air hangat. Jadi cukup dengan mangkuk yang diisi air hangat (suhu airnya sama dengan suhu air yang biasa kita gunakan untuk mandi atau suhu tubuh). Adapun lama penghangatan tergantung suhu ASI, tapi prinsipnya buatlah suhu ASI seperti suhu tubuh karena akan menyerupai ASI yang dikeluarkan langsung. Nah, setelah selesai bisa langsung diberikan pada bayi.
Namun cara pemberiannya jangan pakai botol susu dan dot, melainkan disuapi pakai sendok. Kalau si kecil langsung menyusu dari botol, lama-lama ia jadi “bingung puting”. Jadi, ia hanya menyusu di ujung puting seperti ketika menyusu dot. Padahal, cara menyusu yang benar adalah seluruh areola ibu masuk ke mulut bayi. Jadi, kalau si kecil sudah “bingung puting”, tak heran bila ia gagal mengeluarkan ASI di “gudang”nya. Salah satu tanda posisi si kecil salah menyusu ialah payudara ibu lecet. Akhirnya, si kecil jadi ogah menyusu langsung dari payudara lantaran ia merasa betapa sulitnya mengeluarkan ASI. Sementara kalau menyusu dari botol, hanya dengan menekan sedikit saja dotnya, susu langsung keluar.
Tak usah cemas si kecil akan kekurangan ASI berapapun jumlah ASI perah yang dikeluarkan. Memang, pada awalnya si kecil akan gelisah dengan jumlah yang mungkin lebih sedikit dari biasanya, tapi bayi akan cepat beradaptasi, kok. “Maksimal pada hari keempat, bayi akan sudah terbiasa. Seberapa pun ASI yang ada, akan diminum. Kalau ditinggali 500 cc, akan diminum; begitu juga 300 cc, bahkan 200c. Namun ketika ibunya datang, ia akan minum habis-habisan. Jadi, bayi tak akan kekurangan ASI. Itu sudah dibuktikan, lo,” tutur Utami.
Nah, Bu, tak ada lagi yang perlu dicemaskan, bukan? Ingat, lo, meski bunda bekerja, si kecil tetap bisa mendapatkan ASI ekslusif!`

sumber: http://asi.blogsome.com/category/memeras-asi-dan-ibu-bekerja/

Kiat Memberi ASI Eksklusif

Masa cuti berakhir. Padahal masa pemberian ASI eksklusif pada bayi belum berakhir. Bisakah ASI Eksklusif dilanjutkan? Mia resah. Bayinya baru berusia 3 bulan, masih dalam masa pemberian ASI Eksklusif sampai buah hatinya berusia 6 bulan, namun masa cuti kerjanya sudah berakhir. “Bagaimana melanjutkan ASI eksklusifnya. Masa sih harus dicampur dengan susu formula. Sayang kan?”
Benar! Alangkah sayangnya dan ruginya jika pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif sampai gagal. Pernahkah melihat bayi macan diberi makan daging? Atau, bayi kambing atau sapi, makan rumput? Sebelum usianya cukup, semua bayi mamalia makan air susu, termasuk bayi manusia.
Usia cukup bagi bayi manusia untuk mendapat makanan lain selain air susu ibu adalah setelah 6 bulan. Dari usia 0 hingga 6 bulan bayi harus mendapat ASI eksklusif, yakni pemberian ASI murni tanpa bayi diberi tambahan lain seperti cairan air putih, teh, madu, buah-buahan, maupun makanan tambahan seperti bubur susu atau bubur saring dsb., sampai usia bayi 6 bulan, menurut hasil penelitian, positif membuat bayi mendapat nutrisi terbaik; meningkat daya tahan tubuhnya, meningkat kecerdasannya, dan meningkat jalinan kasih
(bonding) dengan bunda (dan ayah).
Sayangnya, seperti Mia yang bekerja, juga Mia-Mia yang lain, masa cuti melahirkan hanya 3 atau 4 bulan saja. Masih ada ada 2 - 3 bulan lagi untuk memberikan ASI Eksklusif. Itu memang dilema. Bagaimana melanjutkan pemberian ASI eksklusif atau hanya malam hari memberi ASI, siang dengan susu formula?
Beri ASI Perah
Namun, Dr. Utami Roesli SpA, MBA.IBCLC, pakar ASI, meyakinkan bahwa setelah masa cuti berakhir, ibu masih bisa memberikan ASI eksklusif. “Rugi sekali jika ibu hentikan. Sebab, usus bayi usia 3 bulan belum siap mencerna makanan selain air susu ibu. Selain itu. ASI merupakan sumber gizi ideal dengan komposisi seimbang, yang jika diberikan secara eksklusif bayi akan lebih sehat dan lebih cerdas dibanding bayi yang tidak mendapatkannya,” tegas Utami.
Untuk buah hati tercinta, seharusnya bekerja di luar rumah bukanlah halangan untuk memberikan yang terbaik untuknya, termasuk memberikan ASI secara eksklusif. “Ibu tetap bisa memberikan ASI perah, yakni ASI yang diperas dari payudara, lalu diberikan pada bayi saat ibu bekerja di kantor,” ujar Utami yang juga ketua Lembaga Peningkatan dan Pengembangan (LPP) ASI Rumah Sakit St. Carolus.
ASI perah adalah ASI yang diambil dengan cara diperas dari payudara untuk kemudian disimpan dan nantinya diberikan pada bayi. Apa tidak basi? Menurut Utami, sampai waktu tertentu dan dengan penyimpanan yang benar, ASI tidak akan basi. Misalnya, ASI tahan disimpan di dalam suhu ruangan sampai 6 jam. Jika disimpan di thermos yang diberi es batu, bisa tahan hingga 24 jam. Bahkan, kalau disimpan di kulkas ketahanannya meningkat hingga 2 minggu dengan suhu kulkas yang bervariasi. Jika disimpan di frezeer yang tidak terpisah dari kulkas, dan sering dibuka, ASI tahan 3-4 bulan. Sedangkan pada freezer dengan pintu terpisah dari kulkas dan suhu bisa dijaga dengan konstan, maka ketahanan ASI mencapai 6 bulan.
Memerah ASI bukanlah hal yang sulit, bahkan tidak selalu membutuhkan alat khusus atau pompa ASI. Cukup dengan pijitan dua jari sendiri, ASI bisa keluar lancar car! Memang membutuhkan waktu, yakni masing-masing payudara 15 menit. ASI ini bisa diberikan untuk bayi keesokan harinya. Tampung ASI tersebut di sebuah wadah, misalnya plastik gula, lalu tandai setiap wadah dengan spidol sesuai waktu pemerahan, misal plastik pertama, kedua, dst. Berikan pada bayi sesuai urutan pemerahan.
Persiapan dan Pemberian
Untuk memberi bayi ASI perahan, jauh-jauh hari sebelum masa cuti berakhir ibu memang harus menyiapkan diri sendiri dan bayi. Apalagi jika si buah hati merupakan anak pertama. Beratnya meninggalkannya memang luar biasa. Apalagi siang hari tak bersamanya dan tak menyusuinya pasti berat. Di kantor, saat payudara membengkak karena produksi ASI tak disusu bayi, ingatan ibu pastilah pada buah hati di rumah.
Mempersiapkan diri sendiri menjadi penting. Pertama, adalah mempersiapkan mental untuk meninggalkan bayi dan memupuk rasa percaya bahwa ia akan baik-baik saja di rumah. Kedua, persiapan dengan mulai belajar memerah dua minggu sebelum cuti berakhir. Ketika bayi tidur dan payudara mulai terasa membengkak, segera perahlah payudara lalu simpan di kulkas. Esok siang, ASI perah tersebut bisa ibu berikan pada bayi.
Sedangkan untuk mempersiapkan bayi, ibu harus memulai membiasakan bayi diberi ASI perahan dengan sendok, bukan botol susu. “Berikan dengan cara menyuapinya dengan sendok agar bayi tidak bingung putting. Sampai bayi usia 5 bulan, bisa terjadi bingung putting,” tegas Utami. Bingung putting terjadi jika ibu yang biasa memberi Asi lewat payudara, lalu bayi disusui dengan botol, maka ketika akan diberikan lewat payudara lagi bayi kemungkinan menolaknya. Ini lantaran, dot botol lebih lancar mengeluarkan susu dibandingkan lewat payudara.
Persiapkan Mental ‘Pengasuh’
Tetap memberi ASI selama ibu bekerja di kantor berarti ibu harus memupuk kerjasama dengan pengasuh. Ini bukan hal mudah. Apalagi jika yang ibu percayai merawatnya adalah orangtua sendiri atau mertua. Kalau mereka tidak punya pemahaman yang sama tentang pemberian dan manfaat ASI eksklusif, ditambah pengalaman mereka dulu mungkin menyusui sambil dicampur susu atau makanan padat, akan sedikit menyulitkan.
“Tapi, jangan menyerah. Pelan-pelan jelaskan sama ibu atau ibu mertua tentang pentingnya ASI eksklusif, dan bahwa usus bayi belum siap mencerna makanan. Begitu juga jelaskan pada pengasuh, kerjasama orangtua dengan pengasuh di rumah ini juga menentukan keberhasilan menyusui secara eksklusif ” tegas Utami.
Memang di hari-hari pertama pemberian susu perah dengan sendok, bayi mungkin menolaknya. Ia bahkan bisa cemas dan gelisah. Namun, janganlah khawatir, 3 atau 4 hari setelahnya bayi akan terbiasa. Itu sebabnya, sebelum masa cuti berakhir bayi perlu dilatih disuapi susu dengan sendok. Jadi, tak perlu resah jika harus kembali bekerja, bukan?
Pemberian ASI Perahan
• Ambil ASI berdasarkan waktu pemerahan (yang pertama diperah yang diberikan lebih dahulu).
• Jika ASI beku, cairkan di bawah air hangat mengalir. Untuk menghangatkan, tuang ASI dalam wadah, tempatkan di atas wadah lain berisi air panas.
• Kocok dulu sebelum mengetes suhu ASI. Lalu tes dengan cara meneteskan ASI di punggung tangan. Jika terlalu panas, angin-anginkan agar panas turun.
• Jangan gunakan oven microwave untuk menghangatkan agar zatzat penting ASI tidak larut/hilang.
• Berikan dengan sendok.

Simpan ASI Praktis dan Awet
• Taruh ASI dalam kantung plastik polietilen (misl plastik gula); atau wadah plastik untuk makanan atau yang bisa dimasukkan dalam microwave, wadah melamin, gelas, cangkir keramik. Jangan masukkan dalam gelas plastik minuman kemasan maupun plastik styrofoam.
• Beri tanggal dan jam pada masing-masing wadah.
• Dinginkan dalam refrigerator (kulkas). Simpan sampai batas waktu yang diijinkan (+ 2 minggu).
• Jika hendak dibekukan, masukkan dulu dalam refrigerator selama semalam, baru masukkan ke freezer (bagian kulkas untuk membekukan makanan), gunakan sebelum batas maksimal yang diijinkan. (+3-6 bulan)
• Jika ASI beku akan dicairkan, pindahkan ASI ke refrigerator semalam sebelumnya, esoknya baru cairkan dan hangatkan. Jangan membekukan kembali ASI yang sudah dipindah ke refrigerator.(Dewi Yamina)
Sumber: Tabloid Ibu & Anak

Kamis, 18 Juni 2009

Daftar Tempat Penitipan Anak di Jabodetabek

Bunda,
Saya punya informasi daycare / tempat-tempat penitipan anak, untuk Jabodetabek. Saya sendiri belum pernah menggunakan jasa ini. Dan mengenai alamat dan fasilitas maupun reputasinya, mungkin bisa cek langsung ke tempatnya yaaaaa.....

DAFTAR TEMPAT PENITIPAN ANAK

JAKARTA PUSAT

1. TPA HARAPAN IBU
Jl. Salemba Raya No. 28 Departemen Sosial Jakarta Pusat Phone : 3103591, 3106552 Ext. 221

2. TPA PERTIWI
l. Ir. H. Juanda No. 3/31 Jakarta Pusat Phone : 3844301

3. TPA SYLVA
Gedung Manggala Wana Bhakti Lt. 1 Blok 7 Jl. Gatot Subroto Jakarta Pusat Phone : 5720188

4. TPA RSPAD Gatot Subroto Senen

5. TPA Artha Wildan
Dept Keuangan
Phone : 3449230 Ext. 3410

6. KEENKIDS DAYCARE
Open 7.45am – 6.30pm(1) Park Royale Executive Suites Tower III, ground floor
Jl Gatit Subroto kav 35-37-39
Jakarta 10210
Phone: 5717502/5717602
(2) Komplek Gd. Olahraga Sumantri Sumarjoeno(Pasar Festival Kuningan)

7. TPA HIGH REACH
Open 7.15am – 6pm
Sudirman Park Apartment (enter from main lobby)
Tower Bougenville (B) 2nd Floor
Jl. KH Mas Mansyur Kav 35, Jakarta 10220
Phone / fax : 021-57942800 or 57942770

8. Baby Kangaroo
http://www.kangaroo-daycare.com
Open 7.30am -5pm
Kusuma Chandra Apartment Tower 2 Lower Ground Sudirman Center Business District (SCBD) South Jakarta 12190 Phone/Fax : 021- 51400316
Email : daycare@babykangaroo.co.id

JAKARTA SELATAN
1. TPA ANANDA
Jl. Margaguna No. 1 Radio Dalam Jakarta Selatan Phone : 7504759, 7503249

2. TUTOR TIME
Jl. Kemang Utara No. 6 Jakarta Selatan Phone : 7993139, 7182087

3. SASANA BINA BALITA MELATI
Jl. Cinere Raya Blok D1 No. 13-15 Cinere - Jakarta Selatan Phone : 7547456

4. SASANA BINA BALITA MITRA
Jl. Kuningan Timur Blok M/2 Jakarta Selatan Phone : 5204277

5. SASANA BINA BALITA MEKAR
Jl. HR. Rasuna Said Kav. 345 Kuningan - Jakarta Selatan Phone : 5204366-72 / 7992844 Ext: 104

6. TPA SASANA BINA BALITA ANAK
Jl. Sultan Agung No. 66 Jakarta Selatan Phone : 8303954

7. TPA AL IKHSAN
Jl. Raya Ragunan Pasar Minggu Jakarta Selatan

8. KEENKIDS DAYCARE
Jl. gandaria selatan 1 Jakarta Selatan Phone : 021-7237878 (ada juga di apartement park royal deket ladokgi)

9. TPA KANIA NANDA
Dept Pertanian, Jl Harsono RM no. 3 Jakarta Selatan Phone : 7806131-34 psw 3106


JAKARTA TIMUR

1. TPA SEJAHTERA
Kompleks PRW Mulya Jaya Pasar Rebo - Jakarta Timur Phone : 8400631

2. TPA TAMAN MINI
Jl. Laksamana 31-32 Komp. Perumahan TMII Jakarta Timur Phone : 8409269

3. TPA TAT TWAM ASI
Jl. Kecubung V/3 Duren Sawit Jakarta Timur 13440 Phone : 8626358

JAKARTA BARAT
1. TPA PERMATA BUNDA
Jl. Gelong Baru Utara No. 5 Jakarta Barat Phone : 5650900

BOTABEK
1. TPA CARITAS
Wisma jaya Jl. Kusuma Utara Duren Jaya Kec. Bekasi Timur

2. TPA TERATAI
Jl. H. Moeljadi Djojomartono Bekasi Kotak Pos 105 Phone : 8800547

3. WISMA BALITA (TPA, PG, TK)
Jl. Cempaka III/16 Bintaro Jaya Phone : 7363971 - 73885558 Fax : 7359422

4. TPA PESTALOZZI
Komp Bukit Permai Jl Bromo/Taroman Blok R/6 Cibubur
T: 8716894 8704964 F: 8704964 E: iscpane@pacific.net.id

5. TPA DHITTA, DEPOK KUKUSAN jl. juragan sinda. Telp : 78883934


Source: http://fabiojournal.blogspot.com/2007/04/daftar-daycare-di-jakarta.html

Rabu, 17 Juni 2009

Variasi Makanan Bayi : Nasi Tim

Bunda,
Kali ini saya punya beberapa resep andalan saya yang sudah saya coba untuk anak saya, Ghiza. Menu-menu ini diberikan untuk anak yang berumur 6 bln keatas. Variasi-variasi menu ini lumayan cukup untuk mengenalkan makanan padat pertama pada bayi anda, bunda. Dan biar si baby gak merasa bosen dengan menu-menu yang ada, boleh banget tuh tiap hari diberikan makanan yang berbeda.
Selamat mencobaaa yaa bunda.............



Nasi Tim Saring Hati Ayam (1 porsi)
Bahan :
20 gr beras, cuci bersih
625 cc air
25 gr hati ayam
26 gr tempe
27 gr tomat
28 gr daun bayam, iris kasar
1 sdt margarin/mentega

Cara membuat :
1. Campur beras yg sudah dibersihkan dengan air, hati ayam dan tempe. Rebus sambil terus diaduk hingga menjadi bubur
2. Masukkan bayam dan tomat, masak hingga sayuran matang. Angkat.
3. Masukkan margarin/mentega, aduk rata.
4. Setelah dingin, haluskan dengan blender atau saringan kawat.

Nasi Tim Saring Bumbu Kecap (1 porsi)
Bahan :
20 gr beras, cuci bersih
625 cc air
25 gr hati ayam
25 gr tempe
25 gr tomat
50 gr labu siam
1 sdm kecap manis
1 sdt margarin/mentega

Cara membuat :
1. Campur beras yg sudah dibersihkan dengan air, hati ayam dan tempe. Rebus sambil terus diaduk hingga menjadi bubur
2. Masukkan labu siam dan tomat, masak hingga sayuran matang. Angkat.
3. Masukkan kecap dan margarin/mentega, aduk rata.
4. Setelah dingin, haluskan dengan blender atau saringan kawat.

Nasi Tim Saring Ikan Kakap (1 porsi)
Bahan :
20 gr beras, cuci bersih
625 cc air
25 gr daging ikan kakap
30 gr tahu
25 gr tomat
25 gr daun kangkung, iris kasar

Cara membuat :
1. Campur beras yg sudah dibersihkan dengan air, ikan dan tahu. Rebus sambil terus diaduk
hingga menjadi bubur
2. Masukkan tomat dan kangkung, masak hingga sayuran matang. Angkat.
3. Masukkan margarin/mentega, aduk rata.
4. Setelah dingin, haluskan dengan blender atau saringan kawat.



Nasi Tim Saring Ikan Tenggiri (1 porsi)
Bahan :
20 gr beras, cuci bersih
625 cc air
25 gr daging ikan tenggiri
25 gr tempe
50 gr labu siam
50 gr tomat
1 sdm kecap manis
1 sdt margarin/mentega

Cara membuat :
1. Campur beras yg sudah dibersihkan dengan air, ikan dan tempe. Rebus sambil terus diaduk
hingga menjadi bubur
2. Masukkan labu siam dan tomat, masak hingga sayuran matang. Angkat.
3. Masukkan kecap manis dan margarin/mentega, aduk rata.
4. Setelah dingin, haluskan dengan blender atau saringan kawat.

Nasi Tim Saring Ayam dg wortel (1 porsi)
Bahan :
20 gr beras, cuci bersih
625 cc air
25 gr daging ayam giling
25 gr tempe
25 gr wortel
25 gr tomat
1 sdt margarin/mentega

Cara membuat :
1. Campur beras yg sudah dibersihkan dengan air, daging ayam dan tempe. Rebus sambil terus
diaduk hingga menjadi bubur
2. Masukkan wortel dan tomat, masak hingga sayuran matang. Angkat.
3. Masukkan margarin/mentega, aduk rata.
4. Setelah dingin, haluskan dengan blender atau saringan kawat.

Nasi Tim Saring Ayam isi keju (1 porsi)
Bahan :
20 gr beras, cuci bersih
625 cc air
25 gr daging ayam
25 gr tempe
25 gr buncis
25 gr tomat
10 gr keju parut

Cara membuat :
1. Campur beras yg sudah dibersihkan dengan air, daging ayam dan tempe. Rebus sambil terus
diaduk hingga menjadi bubur
2. Masukkan buncis dan tomat, masak hingga sayuran matang. Angkat.
3. Masukkan keju parut, aduk rata.
4. Setelah dingin, haluskan dengan blender atau saringan kawat.

Nasi Tim Saring Hati sapi (1 porsi)
Bahan :
20 gr beras, cuci bersih
625 cc air
25 gr hati sapi
25 gr tempe
50 gr labu kuning
25 gr tomat
1sdt margarine/mentega

Cara membuat :
1. Campur beras yg sudah dibersihkan dengan air, hati sapi dan tempe. Rebus sambil terus diaduk
hingga menjadi bubur
2. Masukkan labu kuning dan tomat, masak hingga sayuran matang. Angkat.
3. Masukkan margarin/mentega, aduk rata.
4. Setelah dingin, haluskan dengan blender atau saringan kawat.

Nasi Tim Saring dengan daging (1 porsi)
Bahan :
20 gr beras, cuci bersih
625 cc air
25 gr daging giling
50 gr tahu
50 gr oyong
25 gr tomat
1 sdt mentega/margarin

Cara membuat :
1. Campur beras yg sudah dibersihkan dengan air, daging dan tahu. Rebus sambil terus diaduk
hingga menjadi bubur
2. Masukkan oyong dan tomat, masak hingga sayuran matang. Angkat.
3. Masukkan margarin/mentega, aduk rata.
4. Setelah dingin, haluskan dengan blender atau saringan kawat.

Nasi Tim Saring dengan teri (1 porsi)
Bahan :
20 gr beras, cuci bersih
625 cc air
25 gr tempe
25 gr daun bayam
25 gr tomat
1 sdm teri bubuk
1 sdm minyak

Cara membuat :
1. Campur beras yg sudah dibersihkan dengan air dan tempe. Rebus sambil terus diaduk hingga
menjadi bubur
2. Masukkan bayam, tomat dan teri bubuk, masak hingga sayuran matang. Angkat.
3. Masukkan minyak, aduk rata. Setelah dingin, haluskan dengan blender atau saringan kawat.

Catatan:
Cara membuat teri bubuk : cuci bersih teri medan dalam jumlah sekehendak, lalu sangrai sampai kering dan berwarna kecoklatan, angkat. Tumbuk halus teri sangrai, simpan dalam toples.

Nasi Tim Saring dengan telur (1 porsi)
20 gr beras, cuci bersih
625 cc air
25 gr tempe
25 gr tomat
25 gr daun kangkung, iris kasar
1 kuning telur
1 sdm santan encer

Cara membuat :
1. Campur beras yg sudah dibersihkan dengan air dan tempe. Rebus sambil terus diaduk
hingga menjadi bubur
2. Masukkan kangkung dan tomat, masak hingga sayuran matang.
3. Masukkan kuning telur dan santan. Masak hingga mendidih. Angkat.
4. Setelah dingin, haluskan dengan blender atau saringan kawat.

Tim kentang saring (1 porsi)
Bahan :
100 gr kentang, kupas kulitnya, potong sedang.
250 cc air
25 gr tempe
25 gr wortel
25 gr tomat
1 kuning telur
10 gr keju parut

Cara membuat :
1. Campur kentang dengan air dan tempe. Rebus hingga kentang lunak.
2. Masukkan wortel dan tomat, masak hingga sayuran matang.
3. Masukkan kuning telur dan keju parut, aduk rata. Angkat.
4. Setelah dingin, haluskan dengan blender atau saringan kawat.

Tim Roti isi daging (1 porsi)
Bahan :
40 gr roti tawar, cabik-cabik.
250 cc susu
25 gr daging giling
25 gr wortel
25 gr tomat
1 kuning telur
10 gr keju parut

Cara membuat :
1. Rebus susu bersama dengan roti dan daging hingga matang.
2. Masukkan wortel dan tomat, masak hingga sayuran matang.
3. Masukkan kuning telur dan keju, masak sebentar, aduk rata. Angkat
4. Setelah dingin, haluskan dengan blender atau saringan kawat.


Bubur Saring Salmon

Untuk bayi setelah umur 6 bulan
untuk 7 porsi
Bahan:
• 100 g nasi
• 1,5 L air
• 1 kaleng fillet ikan salmon
• 100 g jagung kaleng
• 100 g bayam, potong kecil-kecil
• 50 g keju parut
Cara Membuat:
1. nasi, ikan, dan jagung direbus dengan air, air bisa ditambahkan sedikit demi sedikit, tidak sekaligus.
2. Setelah menjadi bubur (lunak), masukkan bayam (setelah dimasukkan 1,5 L air)
3. Setelah didapat kekentalan yang diinginkan, matikan kompor, masukkan keju parut, aduk.
4. Saring, ampasnya diblender, kemudian dicampurkan ke hasil saringan tadi.
5. Jika kurang kental, bubur bisa dipekatkan lagi dengan cara pemanasan.
6. Kemudian masukkan bubur ke dalam cetakan es, bekukan dalam freezer.
7. Setelah beku, lepaskan dari cetakan, masukkan ke dalam plastik.
8. Ketika akan dihidangkan, cukup dipanaskan dalam microwave.


Bubur Saring Sapi
Untuk bayi setelah umur 6 bulan
untuk 7 porsi
Bahan:
• 100 g beras
• 2,5 l air
• 200 g daging sapi tanpa lemak (untuk steak), dipotong-potong kecil
• 100 g tomat tanpa biji, potong kecil-kecil
• 100 g wortel yang telah dikupas, potong kecil-kecil
• 100 g brokoli, potong kecil-kecil
• 50 g keju parut
Cara Membuat:
1. beras dan daging sapi direbus dengan air, air bisa ditambahkan sedikit demi sedikit, tidak sekaligus.
2. Setelah beras dan daging sapi menjadi bubur (lunak), masukkan tomat, wortel dan brokoli. (kira-kira setelah dimasukkan 2 L air)
3. Setelah didapat kekentalan yang diinginkan, matikan kompor, masukkan keju parut, aduk.
4. Saring, ampasnya diblender, kemudian dicampurkan ke hasil saringan tadi.
5. Jika kurang kental, bubur bisa dipekatkan lagi dengan cara pemanasan.
6. Kemudian masukkan bubur ke dalam cetakan es, bekukan dalam freezer.
7. Setelah beku, lepaskan dari cetakan, masukkan ke dalam plastik.
8. Ketika akan dihidangkan, cukup dipanaskan dalam microwave.


Bubur Saring Ayam
Untuk bayi setelah umur 6 bulan
untuk 7 porsia
Bahan:
• 80 g beras
• 2,5 l air
• 200 g dada ayam, dipotong-potong kecil
• 100 g tomat tanpa biji, potong kecil-kecil
• 100 g wortel yang telah dikupas, potong kecil-kecil
• 50 g keju parut
Cara Membuat:
1. beras dan ayam direbus dengan air, air bisa ditambahkan sedikit demi sedikit, tidak sekaligus.
2. Setelah beras dan ayam menjadi bubur (lunak), masukkan tomat dan wortel. (kira-kira setelah dimasukkan 2 L air)
3. Setelah didapat kekentalan yang diinginkan, matikan kompor, masukkan keju parut, aduk.
4. Saring, ampasnya diblender, kemudian dicampurkan ke hasil saringan tadi.
5. Jika kurang kental, bubur bisa dipekatkan lagi dengan cara pemanasan.
6. Kemudian masukkan bubur ke dalam cetakan es, bekukan dalam freezer.
7. Setelah beku, lepaskan dari cetakan, masukkan ke dalam plastik.
8. Ketika akan dihidangkan, cukup dipanaskan dalam microwave.

Tim tahu lezat
Untuk bayi mulai usia 6 - 9 Bulan
Untuk 1 porsi (1 porsi: 252 kalori).
Bahan:
• 50 gr wortel diparut
• 50 gr tahu dihancurkan
• 50 gr tepung beras merah atau putih
• garam secukupnya
• 500 cc air
• 20 gr daun bayam diiris halus
• 50 gr tomat diiris kecil
• Gula pasir secukupnya
Cara membuat:
1. Masukkan wortel, tahu, tepung beras, dan air dalam mangkuk tahan panas kemudian ditim. Selama ditim mangkuk harus tertutup, sambil sekali- kali isinya diaduk.
2. Setelah setengah masak masukkan bayam lalu aduk lagi masak sampai tim betul2 lunak, lalu angkat.
3. Haluskan dengan blender kalau ada, kemudian saringlah dan hidangkan dengan air tomat.
Cara membuat air tomat:
• Rendam tomat dalam air panas yang baru mendidih kira2 10 menit, lalu angkat, hancurkan dan saring, tambahkan 100 cc air dan sedikit gula.
• Balita dibawah usia 6 bulan dapat disaring / dihaluskan terlebih dahulu.


Bubur Milna Sari Jeruk
Untuk bayi mulai usia 6 - 9 Bulan
Untuk 1 porsi (1 porsi: 252 kalori).
Bahan:
• 3 keping Biskuit Milna.
• 150 ml Susu Formula Cair.
• 50 ml Sari Jeruk manis.
Cara membuat:
1. Campur Biskuit dengan Susu hangat, aduk sampai rata.
2. Tuang dalam mangkuk, siram dengan Sari Jeruk.
3. Hidangkan segera.
Keterangan:
• Susu formula cair, dibuat dari 150 ml air hangat matang dicampur dan diaduk dengan 5 sendok takar Susu Formula Bubuk (yang biasa diminum).


Nasi Tim Cincang
Untuk bayi mulai usia 9 - 12 Bulan
Untuk 1 porsi (1 porsi : 226 kalori).
Bahan:
• 500 - 750 ml Air.
• 2 sendok makan Beras.
• 50 gram Tahu, cincang.
• 25 gram Daging giling.
• 50 gram Wortel parut.
• 25 gram Tomat cincang.
• 2 sendok makan Santan kental.
• 1/2 sendok teh Garam halus.
Cara membuat:
1. Rebus Air bersama Beras, Tahu dan Daging giling. Aduk-aduk dan masukkan
2. Wortel serta Tomat. Aduk dan masak hingga sayuran matang. Angkat dari api.
3. Tuangi Santan dan tambahkan Garam. Aduk hingga tercampur rata. Angkat dari atas api. Tuangkan ke dalam mangkuk tahan panas.
4. Panaskan dandang dan kukus Nasi Tim sampai Air habis.
5. Angkat dan sajikan segera dalam keadaan hangat.
Keterangan:
• Pilihlah tahu yang masih segar, warna dan baunya belum berubah.


Nasi Tim Hati
Untuk bayi mulai usia 6 - 9 bulan
Untuk 2 porsi (1 porsi: 209 kalori).
Bahan:
• 600 ml Air.
• 2 sendok makan Beras.
• 25 gram Hati Ayam, iris kecil.
• 25 gram Tempe.
• 50 gram Labu Kuning, parut.
• 1 iris Tomat matang.
• 1/4 sendok teh Garam Halus.
• 1 sendok teh Minyak.
Cara membuat:
1. Masak Air bersama Beras, Hati Ayam serta Tempe. Aduk perlahan hingga agak mengental.
2. Masukkan Labu Kuning, Tomat dan masak sambil diaduk hingga matang.
3. Tambahkan Garam dan Minyak, aduk hingga tercampur rata. Angkat, dan biarkan hingga dingin.
4. Saring atau masukkan k dalam blender dan haluskan.
5. Tuang dalam mangkuk dan sajikan segera.
Keterangan:
• Pilihlah Hati Ayam yang masih utuh, tidak hancur, terutama empedunya. Bila empedu pecah, hati akan terasa pahit.


Bubur Kentang Brokoli
Untuk bayi mulai usia 6 - 9 bulan
Untuk 2 porsi (1 porsi: 155 kalori).
Bahan:
• 40 gram Daging Ayam, cuci, buang lemaknya, potong kecil.
• 100 gram Tahu, potong kecil.
• 200 gram Kentang, kupas, potong kecil.
• 40 gram Wortel, kupas, potong kecil.
• 120 ml Air.
• 25 gram Brokoli, petik sesuai kuntum, potong kecil.
Cara membuat:
1. Masukkan Daging Ayam, Tahu, Kentang, dan Wortel ke dalam panci. Tambahkan Air, lalu masak sampai mendidih. Tutup, dan biarkan selama 30 menit.
2. Masukkan Brokoli, masak dalam keadaan tertutup selama 10 menit atau sampai brokoli lunak, angkat.
3. Masukkan ke dalam blender dan haluskan. Tuang dalam Mangkuk dan biarkan dingin.
4. Hidangkan segera.
Keterangan:
• Agar Kentang tidak berubah warna, setelah dikupas dan dibersihkan bagian lekuknya, rendam segera dengan air, sebelum diolah lebih lanjut.


Puding Roti Apel
Untuk bayi mulai usia 6 - 9 bulan
Untuk 1 porsi (1 porsi: 309 kalori).
Bahan:
• 150 gram Apel/manalagi, cuci, belah empat, dan buang bagian tengahnya
• 75 gram Roti Tawar, buang tepinya dan iris kecil
• 50ml Susu Formula
Cara membuat:
1. Panaskan dandang dan kukus Apel selama 10 - 12 menit. Angkat.
2. Kupas kulit Apel. Masukkan dalam blender dan haluskan hingga jadi pure.
3. Campur Roti dengan Susu Formula. Aduk sampai roti lunak.
4. Tuang campuran roti dan susu formula ke dalam mangkuk dan sajikan dengan pure apel.
Keterangan:
• Susu Formula Bubuk sesuai dengan yang biasa Anda berikan pada Bayi.
• Boleh digunakan Susu Formula karena susu tidak dimasak diatas api pada saat Puding Roti Apel diolah.
• Susu Formula dibuat dari 50 ml air hangat matang dicampur dan diaduk rata dengan 2 sendok takar susu formula bubuk.


Sumber:
* Milis Balita-Anda dari “Makanan Untuk Tumbuh Kembang Bayi” karangan Tuti Soenardi, Ahli Gizi
* http://resepnyaleili.blog.com/257077/
* Milis Dapur Bunda

Variasi Makanan Bayi : Olahan Buah-buahan

Dear Bunda,
Saya ada variasi menu makanan bayi dengan bahan utaman buah-buahan. Klo menurut sumber yang saya baca, makanan ini sudah boleh dikenalkan untuk anak umur 4 bulan keatas, tapi porsi pemberiannya yang diatur. Tapi dari sumber yang berbeda menyebutkan bahwa waktu yang tepat untuk bayi mencoba makanan adalah disaat umur 6 bulan keatas. Klo saya sendiri sudah mengenal kan menu varian buah ini sejak anak saya berumur 4,5 bulan dan porsinya sangat sedikit. Dan biasanya saya cobakan di jam-jam 10 pagi dan 4 sore. Dan bunda, ini sifatnya hanya memperkenalkan, jadi bukan sebagai menu utama yaaaa..... Selamat mencoba


Alpukat dengan Jeruk
Untuk bayi setelah usia 4 bulan
Untuk 1 porsi
Bahan:
• 100 gr daging buah avocado
• 1 sdm air jeruk yang manis (jeruk baby/pontianak/medan)
Cara membuat:
1. Haluskan avocad dengan blender atau saringan kawat, angkat, tuang dalam wadah.
2. Tambahkan air jeruk, aduk rata. Segera berikan pada bayi.
Tips:
Pilihlah avocad yang tua agar rasanya tidak pahit. Avocad yang tua biasanya tidak terlalu keras bila ditekan, dan bila diguncangkan terasa gerakan biji yang terlepas dari dagingnya.
Sumber: milis Balita-Anda dari “Makanan Untuk Tumbuh Kembang Bayi” karangan Tuti Soenardi, Ahli Gizi.


Pepaya dengan pisang
Untuk bayi setelah usia 4 bulan
Untuk 1 porsi
Bahan:
• 50 gr pepaya yg matang dan manis, potong-potong
• 51 gr pisang raja yang tua dan manis, potong-potong
Cara membuat:
1. Haluskan pepaya dan pisang dengan blender atau saringan kawat, angkat, tuang dalam wadah. Segera berikan pada bayi..
Sumber: milis Balita-Anda dari “Makanan Untuk Tumbuh Kembang Bayi” karangan Tuti Soenardi, Ahli Gizi.


Pepaya dengan Tomat
Untuk bayi setelah usia 4 bulan
Untuk 1 porsi
Bahan:
• 50 gr tomat yg matang
• 100 gr pepaya yang matang dan manis, potong-potong
Cara membuat:
1. Seduh tomat dengan air panas, lalu kupas kulitnya.
2. Belah tomat, lalu buang bijinya.potong-potong daging tomat.
3. Haluskan tomat dengan pepaya dengan blender atau saringan kawat, tuang dalam wadah.
4. Jika ada rasa asam yang berasal dari tomat, beri 1 sdt gula pasir, aduk rata. Segera berikan pada bayi.
Sumber: milis Balita-Anda dari “Makanan Untuk Tumbuh Kembang Bayi” karangan Tuti Soenardi, Ahli Gizi.


Pepaya dengan jeruk
Untuk bayi setelah usia 4 bulan
Untuk 1 porsi
Bahan:
• 100 gr pepaya yang matang dan manis, potong-potong
• 1 sdm air jeruk yang manis (jeruk baby/pontianak/medan)
• 1 sdt gula pasir
Cara membuat:
1. Haluskan pepaya dengan blender atau saringan kawat. Tuang dalam wadah.
2. Tambahkan air jeruk dan gula pasir, aduk rata. Segera berikan pada bayi.
Sumber: milis Balita-Anda dari “Makanan Untuk Tumbuh Kembang Bayi” karangan Tuti Soenardi, Ahli Gizi.


Melon dengan jeruk
Untuk bayi setelah usia 4 bulan
Untuk 1 porsi
Bahan:
• 100 gr melon yg matang dan manis, potong-potong
• 1 sdm air jeruk yang manis (jeruk baby/pontianak/medan)
• 1 sdt gula pasir
Cara membuat:
1. Haluskan melon dengan blender atau saringan kawat. Tuang dalam wadah.
2. Tambahkan air jeruk dan gula pasir, aduk rata. Segera berikan pada bayi.
Sumber: milis Balita-Anda dari “Makanan Untuk Tumbuh Kembang Bayi” karangan Tuti Soenardi, Ahli Gizi.

Pisang dengan jeruk
Untuk bayi mulai usia 4 bulan
Untuk 1 porsi
Bahan:
• 1 buah (100 gr) pisang ambon
• 50 cc air jeruk yang manis (jeruk baby/pontianak/medan)
Cara membuat:
1. Keruk pisang dengan sendok kecil untuk menjadi 50 gr (5 sdm). Tempatkan dalam wadah.
2. Campur pisang yang sudah dikeruk dengan air jeruk, aduk rata. Segera berikan pada bayi.
Sumber: milis Balita-Anda dari “Makanan Untuk Tumbuh Kembang Bayi” karangan Tuti Soenardi, Ahli Gizi.

Tips tambahan :
1. Pilihlah buah yang segar dan baru
2. Cuci bersih buah, bisa gunakan juga cairan pembersih untuk menghindari disenfektan yang masih menempel pada kulit buah
3. Pastikan semua peralatan makan dalam keadaan bersih
4. Porsi pemberian makanan ini sedikit demi sedikit dan sebaiknya porsi tidak ditambah setiap harinya. Karena makanan utama bayi usia dibawah 6 bulan adalah ASI.

Sumber :
http://mylittlenotes.blogsome.com/category/makanan-bayi-dan-balita/variasi-olahan-buah/